Gunung Sibuatan - Atapnya Sumatera Utara
![]() |
Ini perjalanan ku dan 7 temanku mendaki atap sumatera Utara.
Gunung sibuatan merupakan gunung tertinggi di Sumatera utara yang berada di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, gunung yang memiliki ketinggian 2.457 Mdpl ini dikenal dengan jalur pendakiannya yang cukup menantang. Hutan yang lebat menyelimuti gunung, menciptakan suasana yang gelap dan misterius. Trek Gunung Sibuatan juga dipenuhi dengan lumpur, ditambah dengan banyaknya lumut yang tumbuh di sepanjang jalur, membuat kondisi trek menjadi sangat licin. Para pendaki harus lebih berhati-hati melangkahkan kaki. Akar pohon besar yang melintang juga menjadi rintangan saat mendaki gunung ini. Itu yang menjadi pemicu para pendaki untuk menguji batas kemampuan dan adrenalin mereka saat mendaki Gunung Sibuatan.
Ada 2 jalur yang bisa
menjadi pilihan untuk mendaki Gunung Sibuatan, jalur Via Nagalingga dan jalur Via Pancur Batu. Awalnya kami bingung
memilih jalur apa yang akan kami tempuh, setelah berbagai pertimbangan dan
perdebatan akhirnya pilihan jatuh kepada jalur Pancur Batu.
Kenapa harus Pancur Batu?
nah, karena jalur Pancur Batu merupakan jalur tercepat dari pada jalur Nagalingga. Estimasi sampai ke
puncak via pancur batu kurang lebih 6 sampai 7 jam dari kaki gunung.
Perjalanan dimulai dari
kota medan, kurang lebih 3 jam dari medan untuk sampai ke desa Pancur Batu.
Kami memulai perjalanan pukul 9 malam dan sampai kurang lebih pukul 12 malam. Sesampainya
dilokasi Kami memilih untuk bermalam di basecamp dan memulai pendakian di besok pagi.
Pagi harinya kami
bergegas untuk memulai pendakian, sebelum memulai pendakian ada pengecekan
barang dan logistik di pos registrasi dan diwajibkan harus di bawa turun
kembali sampah dan barang yang dibawa.
Tepat di kaki gunung
Sibuatan kami berdiri dengan semangat yang membara siap memulai perjalanan ke
puncak tertingginya Sumatera Utara. Aroma segar hutan tropis yang rimbun
menggugah semangat petualangan kami.
Kami berjalan ke pintu
rimba, disinilah perjalanan dimulai :)
Menembus hutan yang lebat dimana pepohonan
menjulang tinggi menciptakan keteduhan yang menenangkan. Dalam kegelapan rimbunnya pepohonan, kami merasakan
kehadiran alam yang begitu hidup, menghadirkan tantangan untuk setiap langkah yang dilalui
Perjalanan kami dipenuhi dengan pemandangan alam yang memukau. Pepohonan
yang menjulang tinggi menari-nari di atas kepala, sementara dedaunan yang berjatuhan menambah
kesan dramatis dalam setiap langkah kami. Untuk menuju pos 1 Jalur yang
dilewati masih cukup landai .
Di perjalanan terdengar Suara gemercik air yang tidak jauh dari jalur
yang kami lalui, dan itu pertanda sampailah kami di selter 1, untuk mencapai
selter ini kurang lebih membutuhkan waktu 30 menit. di shelter ini terdapat aliran sungai yang
sangat jernih dan segar. Kami rehat sejenak menikmati seteguk air yang segar,
menambah energi untuk melanjutkan pendakian.
![]() |
Selter 1 |
Sebelum melanjutkan
perjalanan kami mengisi kesediaan air yang pastinya akan sangat kami butuhkan selama perjalanan menuju puncak.
Matahari semakin melangit, trek mulai menanjak dan dipenuhi akar pohon yang melintang disepanjang jalur. Kami terus melangkahkan kaki menuju selter 2. Dalam perjalanan, gemuruh perut memanggil, memperingatkan waktu makan tiba. Kami memilih untuk memenuhi rasa lapar, menghidupkan api dalam perut yang merindukan asupan. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di selter 2. perjalanan dari selter 1 ke selter 2 kurang lebih 1 jam, sampai di selter 2 kami mengeluarkan logistik yang kami bawa untuk dimasak. Kurang lebih 20 menit kami mengisi perut dan beristirahat.
![]() |
Selter 2 |
Perjalanan dilanjutkaaaan !!!
Trek menuju selter 3 penuh
dengan lumpur akar pohon besar yang melintang dan hutan lumut yang kerap kali ditemui di jalur pendakian, kami harus melangkah lebih berhati hati karena
jalur semakin licin dan berlumpur, kurang lebih 2 jam perjalanan menuju selter
3, sesekali kami berhenti di jalur
pendakian, memandangi alam dari ketinggian merupakan rasa yang tidak dapat
diutarakan, dalam lamunan menikmati keindahan terlintas dipikiran betapa
indahnya ciptaan tuhan.
Setelah beristirahat sejenak kami melanjutkan
perjalanan, dengan hutan yang semakin lebat udara yang
semakin dingin, trek yang terus menajak membuat lutut semakin bergetar, jalur selter
3 ke 4 merupakan jalur yang penuh dengan tanjakan, nafas semakin tidak beraturan
, tapi harus semangat untuk terus berjalan walau banyak keluhan untuk mencapai
tujuan.
![]() |
Setelah 3 jam menempuh
perjalanan akhirnya sampailah kami di selter 4. belum selesai sampai disini,
masi ada 1 selter lagi yang harus ditempuh, untuk menuju selter 5 masih penuh
dengan tanjakan, dititik ini kami berjalan cukup lambat, karena medan semakin berat membuat hilang semangat. badan ini rasanya sudah tidak mampu melanjutkan perjalanan namun
untuk berbalik arah adalah hal yang tidak mungkin, mengingat selangkah lagi mencapai puncak sibuatan.
Kami beristirahat sejenak mengumpulkan energi dan tekad untuk terus melangkah.
2 diantara teman rombongan kami
melanjutkan perjalanan lebih dulu untuk mendirikan tenda di selter 5, agar ketika semua sampai puncak tenda sudah berdiri.
Mentari mulai terbenam,
langit mulai jingga kabut semakin menyelimuti membuat kami harus bergegas
sampai puncak, jalur semakin menanjak, suhu semakin terasa sangat dingin. nafas pun semakin tak karuan, kami harus sampai selter 5 sebelum mentari terbenam. Tepat pukul 18.32 kami sampai ke selter 5. Langit semakin gelap mata pun mulai lelah menandakan kami harus
beristirahat Mengumpulkan energi utk esok menyambut mentari .
![]() |
Puncak Gn. Sibuatan |
Pagi kami disambut dengan
sunrise yang memukau, memeluk bumi dengan hangatnya menikmati keanggunan alam yang indahnya tak dapat diutaran. walau gak berapa lama kabut hadir menyelimuti gunung sibuatan
ini.
Oh iya sekedar info di selter 5 tedapat aliran air, tapi untuk mendapatkannya harus sedikit effort. Kamu harus turun kebawah kurang lebih 10 menit untuk sampai ke
aliran air. Airnya tidak begitu jernih, tapi bisalah untuk menambah ketersediaan air.
Puncak Gunung Sibuatan bukan hanya sekadar titik tertinggi yang ingin dicapai, tetapi juga melambangkan kekuatan, ketekunan, dan keindahan alam yang mempesona. Digunung sibuatan kamu bisa melihat indahnya danau toba yang terbentang luas.
Untuk mencapai puncak ini kami menghabiskan waktu 9 jam, dimana estimasi hanya 6 sampai 7 jam. Banyak hal yang terjadi di sepanjang jalur pendakian yang kalau diceritakan terlalu panjang :)
Gunung ini
Teruntuk teman sependakian yang menemani dalam jejak langkah di atas tanah dan rimbunan hutan. Di detik-detik indah yang telah dilalui, menjadi sinar dalam kegelapan suka dan duka, memecahkan lamunan dengan canda tawa, menopang beratnya beban dengan saling memberi kekuatan. Dengan hati yang penuh rasa syukur, aku ucapkan terima kasih, kalian adalah keindahan dalam perjalanan ini.
Pendakian bukan hanya sekedar perjalanan namun dengan siapa kita berjalan untuk merangkai kedekatan dan mengukir kebersamaan.
Sekian *
next trip buat cerita mendaki ke renjani
BalasHapus